Jakarta Sinarberita.id Menteri Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudoyono (AHY) menegaskan akan mengambil langkah represif apabila para pelaku mafia tanah masih beroprasi.
Langkah represif ini, kata Menteri ATR/BPN (AHY), akan diambil jika tindak pencegahan tidak dihiraukan oleh para mafia tanah diwilayah tanah air terutama wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Kalau semua pencegahan sudah kita lakukan dan mafia tanah masih ada seperti sekarang ini, maka kita tidak segan – segan lagi untuk bertindak secara tegas untuk melakukan langkah – langkah represif,” ujarnya saat dikunjungi oleh wartawan di Kantornya pada Selasa 3/04/2024.
AHY mengatakan, untuk tindak pencegahan telah dibentuk satgas mafia tanah yang terdiri dari Kepolisian, Kejaksaan dan didukung oleh Pemerintah Daerah.
Ia berharap, satgas pencegahan mafia tanah ini bisa bekerja secara efektif dalam mengungkap dan mengurangi kejahatan di pertanahan yang terjadi saat ini.
“Semua ini tentunya untuk menyelamatkan rakyat karena banyak yang dirugikan dan menyelamatkan potensi kerugian negara, ini yang kita lakukan,”ungkapnya.
Ketua Umum Partai Demokrat ini juga menyebut mafia tanah menjadi sasaran utama yang diberantas oleh Kementerian ATR/BPN. Caranya dengan membangun integritas di lingkungan internal dan memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai ATR/BPN yang bekerja dengan baik.
“Kita mulai dengan membangun integritas dulu, kedua baru kita yakinkan secara preventif ya, karena pencegahan selalu lebih baik daripada penindakan atau represif,”ujarnya.
AHY juga mendorong masyarakat untuk membuat sertifikat tanah electronik.
Karena menurut AHY, sertifikat tanah electronik akan memberikan keamanan ganda dari kejahatan para pelaku mafia tanah.
“Apalagi kalau sudah sertifikat electronik ini yang lebih aman lagi bagi siapapun, karena semuanya terdata dan dapat diakses dimana pun kapanpun dan tidak mudah bagi mafia tanah untuk memainkan sertifikat electronik tadi,” imbunya.”(Red)
