Jakarta Sinarberita.id – Elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Jakarta Utara Menggugat menggelar aksi demo damai di Jalan Plumpang Semper, tepatnya di pos penjagaan masuk dari Jalan Plumpang dan pos penjagaan masuk ke Jalan Semper, Kamis (5/9/2024).
Aksi damai tersebut meminta kepada Pemprov DKI maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara dan instansi terkait lainnya, agar memberlakukan pembatasan jam operasional truck trailer yang melintasi Jalan Pulmpang Semper, Kecamatan Koja Jakarta Utara.
Koordinator aksi demo damai Aliansi Jakarta Utara Menggugat, H Dali Mahdali yang juga selaku Ketua RW 01 Kelurahan Semper Barat menjelaskan, aksi demo digelar dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai dari pukul 06.00 Wib hingga pukul 09.00 Wib pagi hari dan tahap kedua dari pukul 16.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib malam hari.
H Dali berharap, suara elemen masyarakat yang tergabung dengan Aliansi Jakarta Utara Menggugat, di dengar oleh pemerintah daerah DKI Jakarta demi kebaikan bersama dan terpenuhinnya rasa keadilan masyarakat.
Menurut H Dali, Jalan Raya Plumpang Semper sudah tidak memadai lagi jika setiap saat dilalui oleh kenderaan besar truck trailer. Selain kondisi badan jalan yang tergolong tidak begitu lebar dan tidak ada pembatas jalur, Jalan Plumpang Semper juga sangat ramai dilalui oleh masyarakat pengguna kenderaan bermotor dan pejalan kaki.
“Di pagi hari, Jalan Plumpang Semper sangat padat dilalui masyarakat mengantar anak-anak ke sekolah, bekerja dan ke pasar. Begitu juga sebaliknya dari siang hari hinga sore hari juga begitu padat oleh berbagai aktivitas masyarakat,” ungkap H Dali.
H Dali menjelaskan, kegiatan aktivitas distribusi barang dengan armada angkutan besar seperti truck trailer itu sangat penting guna terpenuhinya pendistribusian barang akan kebutuhan masyarakat. Tetapi kenyamanan dan keamanan masyarakat harus lebih diutamakan, tentunya dengan perberlakuan pembatasan jam operasional truck trailer yang melintasi Jalan Plumpang Semper.
Kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Plumpang, Semper, pada Kamis 5 September 2024, adalah bukti nyata bahwa jalanan tersebut sangat padat dilalui oleh masyarakat dalam berbagai aktivitasnya.
Peristiwa mengerikan tersebut disebabkan pengemudi truk pengangkut bahan bakar minyak mengalami serangan jantung. Akibat kondisi sopir, truk kehilangan kendali dan menabrak beberapa kendaraan bermotor di depannya.
Dilaporkan ada tiga korban tewas ditempat, dua orang meninggal di Rumah Sakit Koja Jakarta Utara serta dua orang lainnya terluka parah dalam kejadian ini.
H Dali mengatakan sudah saatnya rakyat bergerak, jika para abdi rakyat yang dikasih tugas dan tanggungjawab sudah loyo dan tak menjalankan fungsi. Kontainer sudah tidak layak melintasi Jalan Plumpang Semper, mau berapa lagi korban yang berjatuhan, karena selama ini tidak ada transparansi pengecekan kelayakan armada kontainer, apakah sehat atau layak jalan.
“Setiap berada di sebelah truck trailer (kontainer) kami selalu cemas kalau di Jalan Raya Plumpang Semper,” tndas H Dali. (Nardo/Tulus).
Editor: Jr
