Jakarta Sinarberita.id Masjid pertama di Balai Kota DKI Jakarta berhasil dibangun di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan biaya yang digunakan mencapai Rp 18,8 miliar seperti yang dikutip di instagram pada Selasa 16/04/2024.
Diketahui, pembangunan masjid di Balai Kota DKI Jakarta ini telah diharapkan sejak lama sejak periode gubernur – gubernur sebelumnya namun, masjid tersebut kemudian berhasil dibangun pada saat kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta pada bulan September 2015 dan diresmikan pada Januari 2016 lalu.
Sebelumnya bangunan tersebut berupa mushola di Balai Kota DKI Jakarta yang hanya bisa menampung 200 jemaah. Akan tetapi Ahok kemudian berhasil membangun bangunan masjid tersebut dengan megah yang terdiri dari dua lantai, dimana lantai satu seluas 410 meter persegi dan lantai dua seluas 594 meter persegi.
Dulunya hanya bisa menampung 200 jemaah, kini masjid yang dibangun pada masa kepemimpinan Ahok ini mampu menampung sebanyak 1513 jemaah.
Masjid pertama di Balai Kota senilai 18,8 miliar ini berhasil dibangun dengan banguannya yang dominasi dengan warna putih.
Pembangunan masjid ini diawali dengan tidak adanya masjid di Balai Kota DKI Jakarta dan hanya memiliki mushola yang tidak cukup menampung banyak jemaah, sehingga Ahok membangun masjid tersebut agar para Satuan Kerja Pegawai Daerah (SKPD) dan juga pengunjung Balai Kota DKI Jakarta bisa melaksanakan shalat dengan nyaman.
Ahok juga mengungkapkan bahwa dengan dibangunnya masjid tersebut diharpkan dapat meningkatkan keimanan para pejabat khususnya PNS di DKI Jakarta untuk selalu amanah dalam melayani warga.
Saat peresmian, Presiden Jokowi juga mengungkapkan harapannya agar masjid ini dapat manjadi simbol bagi lingkungan kantor Pemprov DKI Jakarta dan menjadi pusat kebijakan dalam rangka meningkatkan keimanan.
Nama masjid pertama di Balai Kota DKI Jakarta yang berhasil dibangun oleh Ahok ini yaitu masjid Fatahillah.
Demikian informasi mengenai Ahok yang berhasil bangun masjid senilai 18,8 miliar ini sebagai yang pertama di Balai Kota DKI Jakarta.”(Red)
